Salam Persahabatan

SAMPAIKAN KOMENTAR ANDA

Senin, 15 Juni 2009

Kecerdasan Manusia (2)

Dunia yang disediakan Allah untuk manusia memerlukan kepandaian manusia untuk mengelolanya agar menjadi bermanfaat dan berdaya guna untuk manusia itu sendiri dan untuk seluruh alam dan seisinya. Untuk itu, setiap manusia harus memanaje kecerdasannya agar dapat berdayaguna dan memberi kemaslahatan dan manfaat untuk seluruh makhluk sehingga terciptalah manusia-manusia unggulan yang dapat menebarkan kebaikan dan mengembangkan Risalah sehingga tumbuh menjadi manusia-manusia pilihan seperti yang digambarkan Rosulullah SAW " Khoirinnasa Lianfuihim Linnaas" (Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk manusia lainnya).
Howard Gardner dalam bukunya 'Frames of Mind' yang terbit tahun 1983 mengatakan bahwa setiap orang mempunyai bakat yang ditimbulkan dari kecerdasan yang dimilikinya. Kemudian dia membagi kecerdasan manusia menjadi beberapa bagian, yaitu :
  1. Kecerdasan Linguistik berkaitan dengan kemampuan bahasa dan penggunaananya. Orang-orang yang mempunyai kecerdasan dalam hal ini ditandai dengan gemar membaca, menulis, cerdas berbahasa, tertarik dengan suara, arti dan narasi. Pandai mengeja, mudah mengingat tanggal, tempat dan nama
  2. Kecerdasan Interpersonal berhubungan dengan kemampuan untuk bisa mengerti dan menghadapi perasaan orang lain. Ciri orang yang mempunyai kecerdasan ini ditandai dengan kepandaian dia dalam hal berkomunikasi dan pandai mengorganisasi, serta sangat sosial. Mereka biasanya baik dalam memahami perasaan dan motif orang lain.
  3. Kecerdasan Intrapersonal berhubungan dengan memahami diri sendiri. Orang-orang ini seringkali mandiri dan senang menekuni aktifititas sendiri. Kepercayaan diri mereka kuat serta mempunyai pendapat dan memilih pekerjaan dimana mereka bisa memiliki kendali terhadap cara mereka menghabiskan waktu
  4. Kecerdasan Musikal, berkaitan dengan musik, melodi, ritme dan nada. Ciri orang yang mempunyai kepandaian ini adalah dia pandai membuat musik sendiri dan juga sensitif terhadap musik dan melodi. Dia dapat berkonsentrasi lebih baik jika murisk diperdengarkan; mereka senang bersenandung sendiri, menyanyi atau mencipta lagu serta musik
  5. Kecerdasan Logika (Logis-Matematis) berhubungan dengan pola,rumus-rumus, angka-angka dan logika. Ciri orang yang mempunyai kecerdasan ini adalah pintar dalam teka-teki, gambar, aritmatika dan memecahkan amsalah matematika;biasanya mereka senang dengan komputer dan pemrograman
  6. Kecerdasan Tubuh-Kinestetik, berhubungan dengan pergerakan dan keterampilan olah tubuh. Ciri orang yang mempunyai kecerdasan ini adalah senang dengan gerak tubuh, penari, aktor, para pengrajin, atlet. Ditandai dengan memiliki bakat mekanik tubuh dan pintar meniru mimik serta sulit untuk duduk diam
  7. Kecerdasan Spasial, berhubungan dengan bentuk, lokasi dan membayangkan hubungan diantaranya. Orang-orang ini biasanya menyukai perancangan dan bangunan, disamping pintar dalam membaca peta,diagram dan bagan
Setiap orang mempunyai mempunyai kekuatan relatif dari tiap kecerdasan di atas sedemikian rupa sehingga orang cenderung menentukan pilihan aktifitas apapun yang dia sukai tanpa keterpaksaan, hal inilah yang seringkali kita semuanya menyebutnya dengan 'bakat'.
Realita yang kita jumpai saat ini dalam pola pendidikan kita sekarang ini, kebanyakan institusi pendidikan di Indonesia memberikan porsi sangat besar pada pembangunan kecerdasan logis-matematis. Atau kita merasakan bersama cakupan pendidikan apa yang pernah kita terima saat duduk di bangku SD hingga perguruan tinggi? Sehingga timbul opini dalam masyarakat kita bahwa orang cerdas, pandai, adalah orang yang kepandaian logis-matematis nya menonjol, dengan kata lain kemampuan akademisnya.
Padahal, kalau kita mau merujuk kepada kecerdasan yang dimaksudkan oleh Rosulullah SAW adalah " Al-Kiisu mandana nafsahu, wa'amala lima ba'dal maut : Orang Cerdas adalah orang yang mampu menahan hawa nafsunya dan melakukan amal kebaikan untuk kehidupan setelah kematiannya " Sehingga, setiap pendidik baik orangtua, guru akan menghargai kecerdasan setiap anak dan mengembangkan sesuai dengan bakatnya. Sehingga tidak ada lagi orangtua atau guru yang merasa prihatin apabila anak-anaknya lemah dalam hal yang berbau logis-matematis, dan untuk menanggulangi hal ini para orangtua seringkali mendorong anak-anak untuk mengikuti berbagai macam les, private atau memasukkan ke tempat bimbingan belajar. Maka, secara tidak sadar orangtua telah melakukan pemaksaan terhadap suatu hal yang sebetulnya bukan bakat anak.
Kemudian, bagaimana caranya agar setiap anak bisa mendapatkan ruang dan waktu yang bisa menumbuhkan dan menyalurkan atau setidaknya mengakomodir bakat mereka apabila cakupan pendidikan kita masih seperti itu? Tentu saja di luar sekolah, orangtua harus tampil menjadi pendorong utama agar anak-anak dapat berkembang sesuai dengan bakatnya masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Daftar Blog Saya