Salam Persahabatan

SAMPAIKAN KOMENTAR ANDA

Sabtu, 28 November 2009

Mengejar Bayangan


Pagi masih diselimuti embun, ketika dia melangkahkan kakinya menyusuri jalan setapak, hari ini dia memulai pencarian dan pengejarannyanya kembali. Seperti kemarin dan kemarinnya lagi dia mencari dan mencari.... berlari dan berlari.... Di tengah hamparan sawah, dibalik gunung yang menjulang, di lautan lepas yang terhampar..... Gemuruh suara ombak atau gelegar halilintar tiada menyurutkan pencariannya.
Keinginan, harapan, kemudian bergumpal menjadi kemarahan yang terpendam dalam jiwanya seolah menggoyahkan diri untuk menghujat ketentuan Sang Pemilik Hidup. Maka, tiada kata lain selain mencari dan mengejarnya untuk meredam gumpalan yang semakin menghitam.
Dia terus mencari... mencari....berlari....dan berlari.... Sejenak dia melepas 'Asa' dengan balutan ke-IKHLAS-an karena Sang Pemilik Hidup menghendakinya, berlabuh dalam bahtera membangun sebuah generasi kehidupan, membangun sebuah peradaban.....

" Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesautu padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui " (QS.2:216)

Pencarian dilanjutkan kembali setelah pondasi dibangun kokoh, tiang dipancangkan, pejuang kesholehan dilahirkan.........

" Dan Dia yang menciptakan manusia dari air, lalu Dia jadikan manusia itu mempunya keturunan dari musharoh dan Tuhanmu adalah Maha Kuasa" (QS.25:54)

Hari sudah mulai senja......pencariannya dan pengejarannya tak pernah selesai sekalipun raga sudah mulai dimakan rayap yang bernama "USIA".
Kali ini mantel ke-RIDHO-an dirapatkannya, bersiap pengejaran dan pencarian kembali, walaupun dia tahu yang dikejar dan dicarinya tak mungkin dijangkau seoerti bayangan dirinya, ada....menyatu..... namun tak bisa dijangkau

" Apa yang ada dilangit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. setiap waktu Dia dalam kesibukan. Maka ni'mat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Kami akan memberi perhatian sepenuhnya kepadamu wahai golongan jin dan manusia. Maka ni'mat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS.55:29-32)

BUNDA SURGAWI (Persembahan untuk para bunda di seluruh dunia)

Wabilkhusus untuk ibundaku tercinta yang telah berpulang 27 tahun yang lalu....

Bunda...
Kami bersyukur pada Illahi
Memberi berjuta Bunda berlimpah Cinta
Rela meregang nyawa
Berkorban bagi keluarga

Bunda....
Sepanjang sejarah...
Bundalah yang paling banyak menanam jasa
Hingga Rasululalh SAW memerintahkan manusia
Menghormati Bundanya tiga kali lipat lebih besar dari Ayahnya sendiri
Dibawah telapak kaki Bundalah surga terletak

Bunda....
Tetesan air matamu adalah saksi
Cucuran peluhmu adalah kesturi
kehadiranku yang senantiasa kausyukuri
Hingga aku tumbuh mandiri

Bunda.....
Kau adalah inspirasiku
Pemompa semangat hidupku
Terimakasih Bunda...
Kau telah tebarkan Cinta
Mendidik generasi pembangun Bangsa
Menebar wewangian surga....

(Dari ananda yang senantiasa mencintaimu...)

= Dibacakan oleh ananda Salwa Fitria pada peringatan Hari Ibu Kabupaten Bekasi =

PERCAKAPAN DI SUATU MALAM

Seorang bunda bercakap-cakap dengan anaknya yang sedang menuju remaja di suatu malam yang bertaburan bintang, bercahaya rembulan…..

Ketika hari semakin berlalu
Tahun berganti diusiaku
Tak terasa remaja sudah anak-anaku….
Di suatu malam….
Dia bercerita padaku
Dengan mata berbinar
Semangat darah muda berpendar
Dia katakan padaku….
Bunda….aku sedang menyenangi seseorang….
Setengah berat, aku berusaha bijak
Kukatakan padanya, senang, benci adalah fitrah manusia
Pemberian illahi atas dasar sifat manusia
Dia melanjutkan bertanya….
Bunda….bolehkan aku “jadian” seperti temanku ?
Sungguh, pertanyaannya menusuk hatiku
Lagi-lagi aku berusaha bijak….
Anaku, bagaimana perasaanmu kepadaku?
Dia menjawab…. Sayang dan mencintaimu bunda….
Apakah kau selalu mau bersamaku?
Dia menatapku, tentu saja bunda…. Aku tak mau berpisah darimu
Bagaimana perasaanmu apabila takdir Alloh memisahkan kita, walau kita tidak ingin berpisah….?
Itu adalah sangat menyakitkan, Aku akan sangat sedih bunda….
Bukankah ayahmu bisa menikah lagi dan kau punya ibu baru ?
Seumur hidup engkau tetap ibuku dan kecintaanku padamu tidak pernah tergantikan
Air mataku menetes satu-satu….
Seperti itulah bila engkau sudah menyenangi seseorang dan menumpahkan kecintaanmu padanya,
Engkau akan sangat bergantung padanya dan tak akan pernah ingin berpisah darinya
Bila Alloh menjodohkan kalian, akan sangat menyenangkan
Tetapi bila tidak….?
Hanya akan menjadi catatan hitam yang menyakitkan
Sakitnya terasa seumur hidup dan tak pernah bisa hilang….
Aku tak ingin kalian mengalami rasa sakit seperti itu…
Biarlah rasa senang itu tetap ada tanpa harus diwujudkan dalam pasangan “kekasih”
Aku yakin seiring bertambah umurmu,
Kesenanganmu-pun akan berganti….
Gadisku terpaku, berusaha memahami nasehatku
“ Trimakasih bunda… nasehatmu sangat berharga “
Dia memeluku, sambil berbisik
“Apakah bunda pernah mengalami hal itu….?”
Air mataku tertahan dengan jawaban dihatiku
(“ Ya…seumur hidup sakitnya tak pernah bisa hilang…aku tak ingin engkau mengalami hal yang sama…..”}
“ Nak, percintaan seperti itu tidak direlakan Allah, Allah hanya merelakan yang halal untukmu…………”

Percakapan malam antara bunda dan anak gadisnya itu berakhir dengan membawa sebuah kesan bagi buah hatinya

Sekuntum " Cinta "

Syahdan.... Dahulu di kota Kuffah seorang pemuda tampan, sholeh, ahli ibadah terpanah asmara oleh seorang gadis cantik jelita. Walau tak ada kata,mereka bicara dengan bahasa jiwa. Karena bahasa jiwa jauh lebih jujur, tulus dan apa adanya. Cinta yang tak terucap jauh lebih luhur dari hanya di ujung lidah. Benih cinta bersemi pada pertemuan yang tersamar, pertemuan yang berlangsung sangat sekejap, pertemuan yang selalu terhalang oleh hijab. Sang gadis tersipu malu merasakan getaran cinta yang sama semenjak pertama kali melihat sang pemuda
Bila cinta telah singgah di hati, jiwa akan menjadi besi dan kekasihnya adalah magnit, kerinduan selalu ingin bertemu walau sekejap. Indahnya cinta terjadi saat seorang kekasih secara samar menatap bayangan orang yang dikasihi laksana air yang mampu menyirami, menyegarkan, menyuburkan pepohonan taman jiwa.
Begitulah cinta...
Ketika ia bersemi.. terkembang dalam kata, terurai dalam perbuatan
Ketika hanya berhenti dalam hati... Cinta menjadi lemah dan tak berdaya
Ketika hanya berhenti dalam kata... Cinta menjadi penuh kepalsuan dan TIDAK NYATA
Ketika cinta sudah terurai jadi perbuatan.... Cinta itu sempurna seperti pohon
akarnya terhunjam dalam hati, batangnya tertegak dalam kata, buahnya menjumbai dalam perbuatan.
Persis seperti iman, terpatri dalam hati terucap dalam lisan dan dibuktikan oleh amal...

Semakin dalam makna cinta direnungi, semakin besar fakta ini ditemukan.
Cinta hanya kuat ketika ia datang dari pribadi yang kuat..
Bahwa integritas cinta hanya mungkin lahir dari pribadi yang juga punya integritas...
Karena cinta adalah KEINGINAN BAIK kepada orang yang kita cintai yang harus menampak setiap saat sepanjang kebersamaan...

Maka, agar cinta terselamatkan agar tidak menjadi liar dan selalu berada dalam keabadian serta berada dalam bingkai syari'atNya.... Cinta perlu disempurnakan dalam kebersamaan yang diridhoi-Nya..
Begitupun dengan si Pemuda, diutusnya seseorang untuk meminang gadis pujaannya........
Namun, kebahagiaan tidak selalu seiring sejalan dengan takdir Allah, ternyata gadis tersebut telah dipertunangkan dengan seseorang, walau sebenarnya sang gadis sangat menanti kedatangan si pemuda itu, namun.... dia tidak yakin apakah pemuda tersebut akan meminangnya....
Pupus sudah harapan sang pemuda untuk menyemai cintanya dalam keutuhan syari'at, begitupun sang Gadis.... Tiada jalan lain, tiada jalan samping, belakang, kiri atau kanan.
Mereka sadar betul jalinan asmara harus diakhiri, karena kalau tidak, justru akan merusak "Anugrah"
Allah yang terindah ini....

Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah dalam bukunya Raudah Al-Muhibbin Wa Nuzhah Al-Musytaqin memberikan komentar tentang pengaruh cinta dalam kehidupan seseorang :

"Cinta itu mensucikan akal, mengenyahkan kekhawatiran, memunculkan keberanian, mendorong berpenampilan rapi, membangkitkan selera makan, menjaga akhlaq mulia, membangkitkan semangat, mengenakan wewangian, memperhatikan pergaulan yang baik serta menjaga adab dan kepribadian. Tapi cinta juga merupakan ujian bagi orang-orang yang sholeh dan cobaan bagi ahli Ibadah "

(Kutipan dari artikel seorang ustadz)

Sentuhan Kalbu Bunda

Anandaku sayang......
Dalam malam yang menyelimuti bumi, gemerlap bintang menghiasi langit,dalam kekhusuan sujud yang panjang, Bunda bermunajat pada Illahi tentang keinginan di hati. Ditengah lelap tidurnya teman-temanmu, engkau mengikuti acara mabit di sekolahmu dalam rangka berdo'a bersama untuk kelulusan ujian nasionalmu, sungguh bunda sangat senang, bunda berharap acara ini bisa mendorong ananda untuk menjadi anak sholeh, sebagaimana yang bunda harapkan ketika dengan susah payah melahirkanmu.
Ketika akhirnya engkau lahir dengan wajah lucumu, hanya satu do'a bunda pada saat itu :
" Duhai Allah.... Engkaulah yang menggenggam takdir anaku ini,aku mohon padaMu ya Allah agar anak yang berada dihadapnku ini menjadi anak yang sholeh... Jadikanlah ia anak yang bisa memebahagiakanku kelak dihadapanMu ya Allah... Jadikanlah ia anak yang dapat membuatku bangga dihadapanMu ya Allah...
Pertemukan kami kelak disyurgaMu ya Allah... Jangan Engkau pisahkan kami ya Allah.... Jangan Kau biarkan aku masuk ke syurgaMu tanpa anak ini disampingku ya Allah.... "
Bunda selalu mengulang do'a itu setiap saat, dan bunda berharap do'a itu menjadi kenyataan
Ananda belahan jiwaku...
Maafkan bunda bila bunda sering menyuruhmu mengaji, belajar, puasa, sholat,yang mungkin membuat ananda tidak suka, bahkan tak jarang ananda menjawabnya dengan bentakan.
jangan pernah dendam pada Ayah dan Bunda,.... Bantu Bunda dengan do'a-do'amu ya sayang... hanya do'a ikhlas yang bunda harapkan darimu...
Hanya do'a ananda, amal jariyah dan kerja da'wah Bunda selama ini yang dapat meringankan Bunda dihadapan Allah kelak...
Ananda tersayang...
Perlakukan Ayahmu dengan baik,sayangi beliau sebagaimana engkau menyayangi bunda.. Ayah sudah bekerja keras agar ananda dapat sekolah di sekolah terbaik. Buatlah ayah bangga dengan kesholehan dan budi pekertimu yang baik... Jangan pernah sakiti hatinya ya sayang.....
Ananda permata hatiku...
Gapai cita-citamu dengan kerja keras, belajarlah sungguh-sungguh, isi harimu dengan aktifitas yang dapat menjadikanmu lebih baik dan sholeh....
Karena jadi apapun engkau, Engkau adalah tetap anaku, penerus cita-cita Ayah dan Bundamu, penerus generasi bangsa, penegak agama Allah di muka bumi.....

Ya Robbi.... Bantu kami membimbing mereka dijalan-Mu sehingga kami dapat mengembalikannya padaMu dalam keadaan fitrah seperti Engkau memberikannya kepada kami dalam keadaan Fitrah pula...
Diperbarui sekitar 7 bulan yang lalu · ·

KESEDIHAN


Seorang anak yang cerdas, sholeh, tengah mendapatkan ujian berupa fitnah menjalani hukuman di balik jeruji, Ayah Ibu menjenguknya, walau mereka terlihat tabah, sang anak tahu bahwa mereka memendam kesedihan. Maka, menulislah dia di dinding penjara seolah berbicara kepada ke dua orangtuanya.

Ayah, Bunda, teriris hatiku melihat wajahmu… walau tak banyak kata terucap, aku tahu engkau memendam kesedihan yang mendalam atas apa yang menimpaku… Ingatlah akan janji Allah pada kita Ayah, Bunda….

“ Sekali-kali bukanlah harta dan anak-anak kalian yang dapat mendekatkan diri kalian kepada kami sedekat-dekatnya, melainkan orang yang beriman dan beramal seholehlah. Mereka itulah yang akan memperoleh balasan yang berlipat ganda sebagai balasan terhadap amal yang telah mereka kerjakan dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi (di dalam surga) “ – QS.34:37

Seorang penyair pernah berkata :

Meski hari silih berganti
Dengan segala kesulitan dan kemudahan
Yang ada didalamnya
Namun masih saja ada kesulitan hidup
Yang keras dan sulit untuk ditaklukan
Hingga hidup terasa hina
Dan tak menjadi indah dibuatnya
Namun tetap saja kami jalani segalanya
Dengan jiwa yang tenang
Kami mampu menanggung kehidupan berat
Yang sulit dipikulkan
Untung saja kami masih memiliki
Jiwa yang mampu bersabar
Hingga tujuann hidup dapat diwujudkan
Meski banyak orang yang tak berdaya menghadapinya

Ayah Bunda sering menngingatkan aku disaat aku bersedih dengan sebuah syair yang dilantunkan oleh Tsabit Ibnu Zuhair :

Seseorang tidak akan gagal
Selagi ia serius berusaha
Segala urusan yang sulit atau yang remeh
Dapat ditangani dengan baik
Orang yang memiliki prinsip
Adalah orang yang tidak hanya menerima perintah
Namun ia punya orientasi sendiri
Dan memiliki visi yang jelas
Itulah orang pilihan
Yang hidup bukan sebagai pecundang
Meski kesempatan telah tertutup baginya
Semangat di dalam dada akan tetap terus berkobar

Bagaimanapun, sesuatu yang telah ditentukan pasti akan terjadi dan tak bisa dicegah, ia akan tetap datang kepada orang yang menerima atau orang yang menolaknya. Bedanya, orangn yang menerima akan mendapat pahala dan kebahagiaan sedangkan orang yangn menolak akan mendapat dosa dan kesengsaraan.
Ayah…Bunda… aku bangga terlahir menjadi anak kalian, yang punya visi dan misi ketika ingin melahirkan aku, mempunyai kesholehan dan semangat untuk memberikan aku pendidikan terbaik, sehingga pada hari ini ketika ujian berat sedang menimpaku aku dapat menjalaninya dengan tabah seperti bekalan yang telah engkau tanamkan padaku

“ Sesungguhnya Allah bila mencintai suatu kaum niscaya Dia akan memberinya ujian. Barangsiapa ridha terhadap ujianNya, Allah pun akan ridho kepadanya. Barangsiapa yang marah akan ujianNya,maka Allah pun akan marah kepadanya”

KETIKA KAU PANGGIL AKU " IBU"

IBU
Tiada kata yang paling menggetarkan ketika engkau belajar memanggilku "Ummi" dengan lidahmu yang terbata, mengeja huruf satu persatu. Dan...tiba-tiba saja terpeta dihadapanku seorang bayi mungil yang mengisi rahimku sembilan bulan penuh. Menyadari keberadaan makhluk hidup dalam tubuhku untuk pertamakalinya adalah perjuangan adaptasi tersendiri, perjuangan mengatasi masa sulit akibat pengaruh hormonal adalah sebuah semangat tersendiri untuk menjaganya agar tumbuh sempurna. Sajadah dibentangkan disetiap sepertiga malam, memohon pada pemiliknya agar diberi kekuatan membesarkannya. Dan....keajaiban itu menjelma menjadi seorang bayi mungil nan cantik, gambaran perpaduan orangtuanya, Subhanallah.....
IBU
Episode kehidupan itu telah dimulai, gemerlap masa muda dengan segala godaannya ditanggalkan sudah, kata itu telah mengajari makna sebuah tanggungjawab menjadi orangtua yang akan dimintai pertanggungjawabannya secara hakiki. Kebanggaan terhadap diri sendiri ketika masa muda membelenggu berubah menjadi sebuah pengorbanan yang tulus ketika harus memulai peran menjadi seorang Ibu.
IBU
Dari getaran jantung dan pembuluh darah yang mengalir dari tubuhku, kutransfer makanan melalui selang-selang plasenta untuk penyambung hidupmu, berlanjut setelah engkau ada dengan bulir-bulir air susu ibu....Subhanallah....engkau tertidur dalam dekapanku dengan perut kekenyangan
IBU
Betapa kata itu menggetarkan kalbu... Kuajarkan kau panggilan Ummi terinspirasi dari kehidupan para nabi agar semangat kebaikan terus bergulir waktu demi waktu...Kehadiranmu membuat duniaku berubah, penuh cahaya dan gairah kehidupan untuk menghadapi terjalnya perjalanan berat kampung dunia. Hidup tak lagi terasa sepi ada engkau yang selalu menemani, kutemani dan ditemani
IBU
Kata itu mengispirasi dan mendorongku untuk tetap dalam koridor yang telah ditentukan Sang Pencipta membangun eksistensi diri lebih bermakna, agar menjadi inspirasi bagimu untuk menuai kebaikan bersama mencintai sang Rabb yang lebih utama.....
Ah... tak terasa enambelas tahun sudah engkau ditanganku, saatnya engkau belajar mendaki sendiri terjalnya kehidupan dengan bekal yang telah aku berikan,dasar keimanan yang ditancapkan dan aku tetap mendorong dibelakangmu, membantu, menjaga agar kau tidak terpleset jatuh.....
IBU
Tepat hari Kamis tanggal 2 september pukul 19.30 setelah 8 jam diinduksi, akhirnya.... terlahirlah seorang bayi mungil sebesar 2,4 kg dengan wajah mungil nan cantik....
Dalam kesedihan khawatir tidak bisa menunaikan amanah langit, kegembiraan yang meluap mensyukuri dititipkannya engkau kepadaku, walau aku tidak terlalu paham apakah benar menurut kaidah bahasa arab, kuberi engkau nama dengan penuh do'a.....
ASY-SYIFA FARAH AZMI (Obat pelipur lara yang utama)

" Ya Allah ya Tuhan kami....anugrahkanlah kepada kami dan pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang2 bertakwa " (QS. 25 : 74)

" Sekiranya tidak karena putri-putri yang bagaikan bulu burung dara
jatuh berserakan sedikit demi sedikit
niscaya aku akan pergi dengan perasaan gundah
di bumi yang luas dan panjang
tetapi, anak-anak kita berada di sekeliling kita
jantung-jantung hati kita berjalan di permukaan bumi
Sekiranya angin berhembus menghempas sebagian mereka
niscaya mataku tak akan terpejam.... "

SELAMAT MILAD ANAKU... Jadilah Engkau Generasi Qur'an yang Hakiki, menyuarakan kebaikan demi kebaikan sepanjang hayat.....

Love forever
Ummi, Abi dan Adik-adik

Daftar Blog Saya