Salam Persahabatan

SAMPAIKAN KOMENTAR ANDA

Sabtu, 28 November 2009

Sekuntum " Cinta "

Syahdan.... Dahulu di kota Kuffah seorang pemuda tampan, sholeh, ahli ibadah terpanah asmara oleh seorang gadis cantik jelita. Walau tak ada kata,mereka bicara dengan bahasa jiwa. Karena bahasa jiwa jauh lebih jujur, tulus dan apa adanya. Cinta yang tak terucap jauh lebih luhur dari hanya di ujung lidah. Benih cinta bersemi pada pertemuan yang tersamar, pertemuan yang berlangsung sangat sekejap, pertemuan yang selalu terhalang oleh hijab. Sang gadis tersipu malu merasakan getaran cinta yang sama semenjak pertama kali melihat sang pemuda
Bila cinta telah singgah di hati, jiwa akan menjadi besi dan kekasihnya adalah magnit, kerinduan selalu ingin bertemu walau sekejap. Indahnya cinta terjadi saat seorang kekasih secara samar menatap bayangan orang yang dikasihi laksana air yang mampu menyirami, menyegarkan, menyuburkan pepohonan taman jiwa.
Begitulah cinta...
Ketika ia bersemi.. terkembang dalam kata, terurai dalam perbuatan
Ketika hanya berhenti dalam hati... Cinta menjadi lemah dan tak berdaya
Ketika hanya berhenti dalam kata... Cinta menjadi penuh kepalsuan dan TIDAK NYATA
Ketika cinta sudah terurai jadi perbuatan.... Cinta itu sempurna seperti pohon
akarnya terhunjam dalam hati, batangnya tertegak dalam kata, buahnya menjumbai dalam perbuatan.
Persis seperti iman, terpatri dalam hati terucap dalam lisan dan dibuktikan oleh amal...

Semakin dalam makna cinta direnungi, semakin besar fakta ini ditemukan.
Cinta hanya kuat ketika ia datang dari pribadi yang kuat..
Bahwa integritas cinta hanya mungkin lahir dari pribadi yang juga punya integritas...
Karena cinta adalah KEINGINAN BAIK kepada orang yang kita cintai yang harus menampak setiap saat sepanjang kebersamaan...

Maka, agar cinta terselamatkan agar tidak menjadi liar dan selalu berada dalam keabadian serta berada dalam bingkai syari'atNya.... Cinta perlu disempurnakan dalam kebersamaan yang diridhoi-Nya..
Begitupun dengan si Pemuda, diutusnya seseorang untuk meminang gadis pujaannya........
Namun, kebahagiaan tidak selalu seiring sejalan dengan takdir Allah, ternyata gadis tersebut telah dipertunangkan dengan seseorang, walau sebenarnya sang gadis sangat menanti kedatangan si pemuda itu, namun.... dia tidak yakin apakah pemuda tersebut akan meminangnya....
Pupus sudah harapan sang pemuda untuk menyemai cintanya dalam keutuhan syari'at, begitupun sang Gadis.... Tiada jalan lain, tiada jalan samping, belakang, kiri atau kanan.
Mereka sadar betul jalinan asmara harus diakhiri, karena kalau tidak, justru akan merusak "Anugrah"
Allah yang terindah ini....

Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah dalam bukunya Raudah Al-Muhibbin Wa Nuzhah Al-Musytaqin memberikan komentar tentang pengaruh cinta dalam kehidupan seseorang :

"Cinta itu mensucikan akal, mengenyahkan kekhawatiran, memunculkan keberanian, mendorong berpenampilan rapi, membangkitkan selera makan, menjaga akhlaq mulia, membangkitkan semangat, mengenakan wewangian, memperhatikan pergaulan yang baik serta menjaga adab dan kepribadian. Tapi cinta juga merupakan ujian bagi orang-orang yang sholeh dan cobaan bagi ahli Ibadah "

(Kutipan dari artikel seorang ustadz)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Daftar Blog Saya