Salam Persahabatan

SAMPAIKAN KOMENTAR ANDA

Sabtu, 17 Juli 2010

MALAIKAT ITU BERNAMA IBU

Suatu pagi seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia. Dia bertanya kepada Tuhan,

Bayi : "Para malaikat di sini mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara saya hidup di sana? saya begitu kecil & lemah."

Tuhan : "Aku sudah memilih 1 malaikat untukmu. Ia akan menjaga dan mengasihimu."

Bayi : "Tapi di sini di dalam surga apa yang pernah kulakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa. Ini sudah cukup bagi saya."

Tuhan : "Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kamu akan merasakan kehangantan cintanya dan menjadi lebih berbahagia."

Bayi : "Dan bagaimana saya bisa mengerti saat orang-orang berbicara kepadaku jika saya tidak mengerti bahasa mereka?"

Tuhan : "Malaikatmu akan berbicara kepadamu dengan bahasa paling indah yang pernah engkau dengar dan dengan penuh kesabaran dan perhatian dia akan mengajarkanmu bagaimana cara berbicara."

Bayi : "Apa yang akan saya lakukan saat saya ingin berbicara kepadamu?"

Tuhan : "Malaikatmu akan mengajarkanmu bagaimana cara berdoa."

Bayi : "Saya dengar bahwa di bumi banyak orang yang jahat, siapakah nanti yang akan melindungi saya?"

Tuhan : "Malaikatmu akan melindungimu walaupun hal itu akan mengancam jiwanya."

Bayi : "Tapi saya pasti akan sedih karena tidak melihatMu lagi."

Tuhan : "Malaikatmu akan menceritakan padamu tentang-Ku dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-Ku, walaupun sesungguhnya Aku akan selalu berada di sisimu."

Saat itu surga begitu tenangnya sehingga suara dari Bumi dapat terdengar dan sang bayi pun bertanya perlahan,

Bayi : Tuhan, jika saya harus pergi sekarang, bisakah Engkau memberitahuku nama malaikat tersebut?"

Tuhan :....."Kamu akan memanggil malaikatmu, Ibu

-Buat Para Ibu, Wanita, Gadis2 diluar sana dan buat semua mari kita mulai lebih peduli dan mencintai Orang Tua kita... Luv u Mom

dikirim oleh : Maruli Tua (anggota Group Sayangi Ibumu..Raih Syurga-NY

Selasa, 15 Juni 2010

WORTEL, TELUR DAN KOPI


Ada sebuah tulisan yang menarik, yang mungkin bermanfaat untuk kita semua, Insya Allah....

Seorang gadis datang kepada ayahnya yang bekerja sebagai koki, dia mengeluhkan tentang kehidupannya yang terasa susah dan banyak ujian. Tanpa banyak berbicara sang Ayah masuk ke dapur mengambil tiga buah panci dan meletakkannya diatas tungku api, kemudian sang Ayah mengambil wortel, telur dan kopi. Dimasukkannya wortel ke panci yang pertama, telur di panci yang ke dua, dan panci terakhir dimasukkan kopi.

Dua puluh menit berlalu, sang Gadis merasa keheranan dengan tingkah Ayahnya, dengan tak sabar sang Gadis menanyakan apa yang sedang Ayahnya kerjakan. Ayahnya hanya tersenyum sambil mengangkat wortel yang sudah matang di piring, begitu juga dengan telur, dan terakhir air kopi di dalam cangkir.

Sang Ayah memberikan potongan wortel dan menyurh anak gadisnya memakan wortel tersebut, walaupun keheranan diapun tetap memakannya, begitu juga ketika diberikan potongan telur, dan yang terakhir dia meminum kopinya.

Selesai memakan itu semua, si gadis langsung bertanya pada Ayahnya” Apa maksud ayah sebenarnya?” dengan bijak si Ayah berkata “Ketahuilah anaku, ketiga makanan ini telah melalui sebuah ujian yaitu Air mendidih. Wortel yang tadinya keras, dia berubah menjadi lunakdan rapuh, sedangkan telur yang tadinya mempunyai kulit yang keras untuk melindungi cairan di dalamnya, cairan tersebut berubah mengeras. Yang unik adalah kopi ketika dia direbus dia melebur dan merubah warna air tersebut…. Sekarang terserah padamu Nak, engkau menjadi seperti Wortel, Telur atau Kopi?

Sabtu, 01 Mei 2010

RENUNGAN UNTUK SUAMI-ISTRI

Muru’ah adalah akhlak mulia yang dapat mengantarkan para pelakunya bisa dikategorikan sebagai orang mulia yang layak masuk surga. Salah satu perilaku muru’ah itu adalah membangun suasana rumah tangga yang sakinah.

Kita cukup prihatin dengan perkembangan rumah tangga saudara-saudara kita belakangan ini. Terutama jika kita amati sebelum reformasi, jumlah keluarga yang bercerai per tahun rata-rata sekitar 10.000 pasang, tapi setelah reformasi hingga saat ini jumlah rumah tangga yang bercerai melonjak drastis mencapai 250 ribu pasang, khususnya ditahun 2009. Dari jumlah tersebut 6.700 pasang di antaranya berada di DKI Jakarta.

FAKTA DIBALIK ANGKA

Menurut Dirjen Bimas Islam Depag, Prof Nazaruddin Umar, angka itu setara dengan 10% dari jumlah pernikahan di tahun 2009 yakni sebanyak 2,5 juta pasang. Jumlah perceraian tersebut naik 50 ribu kasus dibanding tahun 2008 yang mencapai 200 ribu perceraian.

Jumlah perceraian di Indonesia terus menunjukkan peningkatan. Angka perceraian setelah masa reformasi meningkat 4--10 kali lipat dibanding sebelum reformasi. Pada periode 5--10 tahun lalu, di Indonesia hanya terjadi 20 ribu hingga 50 ribu kasus perceraian per tahun. Fakta lain dari kasus perceraian yang tercatat pun menunjukkan adanya pergeseran bentuk perceraian. Sekitar 70% perceraian yang terjadi di Pengadilan Agama adalah cerai gugat.

Data tersebut juga menunjukkan trend pergeseran kasus cerai di mana istri yang menggugat cerai, ketimbang suami yang menggugat cerai. Seolah mengingatkan kita pada hadits Nabi: Kebanyakan yang masuk neraka kelak adalah kalangan wanita.

Meningkatnya angka perceraian ini disebabkan oleh 14 faktor. Di antaraya cerai karena pilkada dan politik (550 pasang), perselingkuhan oleh istri yang angkanya naik drastis (407 pasang, sebelumnya 200 pasang), kawin di bawah umur, kawin karena perbedaan agama, tekanan batin, faktor ekonomi, dan kekerasan dalam rumah tangga. Bahkan kasus cacat karena kecelakaan sepeda motor juga menjadi salah satu dari 14 faktor penyebab perceraian di Indonesia.

Selain itu, kasus perceraian khususnya yang melibatkan publik figur, belakangan ini ramai-ramai digelar media infotainment, juga ikut mempengaruhi budaya kawin cerai di masyarakat.

Pada bagian lain, media jejaring sosial facebook, twitter dan lainnya juga ikut memberi kontribusi yang tak sedikit terhadap musibah perceraian. Lewat facebook terjadi pertemuan kawan lama, pacar lama, bahkan musuh lama. Lalu muncullah reuni dan kegiatan copy darat lainnya. Pada saat itulah terjalin clbk, cinta lama bersemi kembali, atau bahkan mlbk, musuh lama bangkit kembali.

Bahkan yang lebih mencengangkan, mayoritas pelaku perceraian adalah pasangan muda. Mereka yang mudah bercerai lantaran sering menyaksikan orang tuanya bertengkar tiap hari di rumah, sehingga menimbulkan apa yang dinamakan broken home.

Pada saat yang sama suami atau istri yang kerap bertengkar biasanya mempengaruhi semangat kerja di kantor. Sehingga produktivitas jadi terganggu, panjang sekali rangkaian dampak dari perceraian baik terhadap rumah tangga, lingkungan rumah, lingkungan kerja bahkan nasib kita di akhirat kelak.

Pendek kata, berbagai dampak negatif perceraian dari informasi teknologi hingga detik ini seperti tak bisa dicegah. Padahal kita tahu, mempertahankan keluarga itu mulia dan dijamin surga, sementara bercerai itu walaupun halal namun itu perbuatan halal yang paling dibenci Allah.

NASIHAT AL QURAN

Jika kita telusuri ayat-ayat al-Quran yang berbicara soal keluarga, hampir mendominasi 90% dari isi al-Quran. Selebihnya atau 10% bicara soal sosial politik.

Salah satu ayat yang terkenal membicarakan soal hubungan keluarga adalah surat Thoha (20) ayat 21, didalamnya menceritakan pasangan suami istri yang dikaruniai mawaddah dan rohmah. Mawaddah dan rohmah sama-sama diartikan cinta, sebagaimana ada 14 vocab dalam al-Quran yang makna dasarnya sama.

Yang membedakan adalah, mawaddah adalah dasar cinta sang suami dan biasanya diikuti oleh logika yang sangat rasional, sering diistilahkan cinta rasional. Misalnya karena cinta kepada sang anak, lalu sang anak minta jajan Rp500 ribu sehari, tentu tidak serta merta dituruti. Pemberian uang jajan yang wajar pada anak itu sering disebut juga mawaddah, sering pula diistilahkan cinta yang lebih kepada unsur fisik.

Sementara rohmah adalah dasar cinta sang istri, yakni cinta sejati, total 24 jam, atau sering juga cinta emosional. Seperti ibu siap menyusui anak kapan saja disaat sang anak membutuhkan. Tapi kecenderungan memperturutkan cinta dalam artian rohmah secara membabi buta bisa salah kaprah dan cenderung disalahmanfaatkan oleh pasangan hidup.

Karena itu cinta ideal adalah yang merupakan kombinasi dari mawaddah dan rohmah. Sehingga idealnya pasangan rumah tangga adalah, siapa pasangan kita di dunia diharapkan dapat menjadi pasangan kita pula di akhirat kelak.

TIDAK MUDAH

Tapi merajut mawaddah dan rohmah secara seimbang bukanlah pekerjaan mudah. Para nabi saja sering kerepotan ketika menghadapi gejolak rumah tangganya, tapi karena para nabi dibimbing langsung oleh Allah, sehingga mampu mengarungi rumah tangga dengan baik. Walau Nabi Luth termasuk contoh gagal sang suami yang membimbing istrinya, karena sang istri bermental pelacur.

Tapi dalam sejarah para nabi, ada tipe-tipe istri ideal seperti Aisiyah, istri Fir’aun yang merupakan istri tersabar di dunia. Bagaimana tidak, ia harus bersuamikan orang terjelek perilakunya di dunia yakni Fir’aun itu sendiri.

Sementara contoh bapak paling jelek di dunia adalah bapaknya Nabi Ibrahim as, yakni Azar. Azar ini diketahui sebagai bapak yang berperilaku aneh, suka membuat patung berhala dan berperilaku syirik.

Tapi Nabi Ibrahim dikompensasi memperoleh anak paling soleh di dunia, yakni Ismail as. Ismail benar-benar anak yang menentramkan hati orang tua, bahkan ketika Ibrahim bermimpi disuruh menyembelihnya, Ismail menerima dengan lapang dada. Walau kemudian Allah mengubah Ismail dengan seekor kibas (domba besar dan sehat), sehingga dijadikan cikal bakal proses kurban.

Dalam sejarah, ada anak, bapak, suami, sekaligus tampil sebagai pemimpin paling baik dan paling bijak di dunia, yakni Rasulullah Muhammad saw. Sampai-sampai Ebiet G. Ade menggambarkan begitu indah tentang Rasulullah Muhammad saw dalam lagunya: Lelaki ilham dari surga.

Dia Yang Berjalan Melintasi Malam
Adalah Dia Yang Kemarin dan Hari Ini
Akan Selalu Menjadi Ribuan Cerita
Karena Dia Telah Menempuh Semua Perjalanan
Dia Berjalan Dengan Kakinya

Dia Berjalan Dengan Tangannya

Dia Berjalan Dengan Kepalanya
Tetapi Ternyata Ia Lebih Banyak Berjalan Dengan Pikirannya

Dia Jelajahi Jagat Raya Ini
Dengan Telanjang Kaki dan Tubuh Penuh Daki
Meskipun Ia Lebih Lapar Dari Siapapun

Meskipun Ia Lebih Sakit Dari Siapapun
Ia Menempuh Lebih Jauh Dari Siapapun
Meskipun Ia Lebih Miskin Dari Siapapun

Meskipun Ia Lebih Nista Dari Siapapun
Tetapi Ternyata Ia Lebih Tegak Perkasa Dari Siapapun

Batu-batu Seperti Menyingkir
Sebelum Ia Datang
Sebelum Ia Lewat
Semak-semak Seperti Menguak
Sebelum Dia Injak
Sebelum Dia Menyeberang

Ia Berjalan Dengan Matanya
Ia Berjalan Dengan Perutnya
Ia Berjalan Dengan Punggungnya
Tetapi Ternyata Ia Lebih Banyak Berjalan Dengan fikirannya

Gadis-gadis Selalu Menyapa
Karena Dia Tampan Meskipun Penuh Luka
Kata-katanya Tak Bisa Dimengerti
Tetapi Selalu Saja Akhirnya Terbukti

Ia Lelaki Gagah Perkasa
Ia Lelaki Ilham Dari Sorga
Ia Lelaki Yang Selalu Berkata

Bahwa Kita Pasti Akan Kembali Lagi Kepadanya

Kelebihan rumah tangga rasulullah adalah, meski berpeluang menjadi kaya raya karena beliau setara raja atau presiden, tapi Rasulullah memilih gaya hidup sederhana. Berapa kali para istrinya bertengkar baik dengan Rasul maupun dengan sesama istri lantaran tak kebagian pampasan perang, tapi akhirnya mereka sadar bahwa harta hanyalah alat pendukung kelancaran ibadah. Mereka bertengkar karena dibisiki iblis bahwa harta adalah tujuan segala-galanya, karena keteguhan hati Rasulullah, akhirnya para istrinya pun sadar dan tak lagi menggugat masalah harta.

Termasuk sepeninggal Rasulullah sama sekali tak meninggalkan warisan berupa harta, warisan yang besar ditinggalkan Rasulullah adalah ajaran Islam yang mulia.

Mudah-mudahan kita bisa meneladani Rasulullah dan para nabi utama lainnya sehingga bisa mengarungi rumah tangga dengan ridho Allah SWT. Ya salam...!

RENUNGAN UNTUK SUAMI-ISTRI

Muru’ah adalah akhlak mulia yang dapat mengantarkan para pelakunya bisa dikategorikan sebagai orang mulia yang layak masuk surga. Salah satu perilaku muru’ah itu adalah membangun suasana rumah tangga yang sakinah.

Kita cukup prihatin dengan perkembangan rumah tangga saudara-saudara kita belakangan ini. Terutama jika kita amati sebelum reformasi, jumlah keluarga yang bercerai per tahun rata-rata sekitar 10.000 pasang, tapi setelah reformasi hingga saat ini jumlah rumah tangga yang bercerai melonjak drastis mencapai 250 ribu pasang, khususnya ditahun 2009. Dari jumlah tersebut 6.700 pasang di antaranya berada di DKI Jakarta.

FAKTA DIBALIK ANGKA

Menurut Dirjen Bimas Islam Depag, Prof Nazaruddin Umar, angka itu setara dengan 10% dari jumlah pernikahan di tahun 2009 yakni sebanyak 2,5 juta pasang. Jumlah perceraian tersebut naik 50 ribu kasus dibanding tahun 2008 yang mencapai 200 ribu perceraian.

Jumlah perceraian di Indonesia terus menunjukkan peningkatan. Angka perceraian setelah masa reformasi meningkat 4--10 kali lipat dibanding sebelum reformasi. Pada periode 5--10 tahun lalu, di Indonesia hanya terjadi 20 ribu hingga 50 ribu kasus perceraian per tahun. Fakta lain dari kasus perceraian yang tercatat pun menunjukkan adanya pergeseran bentuk perceraian. Sekitar 70% perceraian yang terjadi di Pengadilan Agama adalah cerai gugat.

Data tersebut juga menunjukkan trend pergeseran kasus cerai di mana istri yang menggugat cerai, ketimbang suami yang menggugat cerai. Seolah mengingatkan kita pada hadits Nabi: Kebanyakan yang masuk neraka kelak adalah kalangan wanita.

Meningkatnya angka perceraian ini disebabkan oleh 14 faktor. Di antaraya cerai karena pilkada dan politik (550 pasang), perselingkuhan oleh istri yang angkanya naik drastis (407 pasang, sebelumnya 200 pasang), kawin di bawah umur, kawin karena perbedaan agama, tekanan batin, faktor ekonomi, dan kekerasan dalam rumah tangga. Bahkan kasus cacat karena kecelakaan sepeda motor juga menjadi salah satu dari 14 faktor penyebab perceraian di Indonesia.

Selain itu, kasus perceraian khususnya yang melibatkan publik figur, belakangan ini ramai-ramai digelar media infotainment, juga ikut mempengaruhi budaya kawin cerai di masyarakat.

Pada bagian lain, media jejaring sosial facebook, twitter dan lainnya juga ikut memberi kontribusi yang tak sedikit terhadap musibah perceraian. Lewat facebook terjadi pertemuan kawan lama, pacar lama, bahkan musuh lama. Lalu muncullah reuni dan kegiatan copy darat lainnya. Pada saat itulah terjalin clbk, cinta lama bersemi kembali, atau bahkan mlbk, musuh lama bangkit kembali.

Bahkan yang lebih mencengangkan, mayoritas pelaku perceraian adalah pasangan muda. Mereka yang mudah bercerai lantaran sering menyaksikan orang tuanya bertengkar tiap hari di rumah, sehingga menimbulkan apa yang dinamakan broken home.

Pada saat yang sama suami atau istri yang kerap bertengkar biasanya mempengaruhi semangat kerja di kantor. Sehingga produktivitas jadi terganggu, panjang sekali rangkaian dampak dari perceraian baik terhadap rumah tangga, lingkungan rumah, lingkungan kerja bahkan nasib kita di akhirat kelak.

Pendek kata, berbagai dampak negatif perceraian dari informasi teknologi hingga detik ini seperti tak bisa dicegah. Padahal kita tahu, mempertahankan keluarga itu mulia dan dijamin surga, sementara bercerai itu walaupun halal namun itu perbuatan halal yang paling dibenci Allah.

NASIHAT AL QURAN

Jika kita telusuri ayat-ayat al-Quran yang berbicara soal keluarga, hampir mendominasi 90% dari isi al-Quran. Selebihnya atau 10% bicara soal sosial politik.

Salah satu ayat yang terkenal membicarakan soal hubungan keluarga adalah surat Thoha (20) ayat 21, didalamnya menceritakan pasangan suami istri yang dikaruniai mawaddah dan rohmah. Mawaddah dan rohmah sama-sama diartikan cinta, sebagaimana ada 14 vocab dalam al-Quran yang makna dasarnya sama.

Yang membedakan adalah, mawaddah adalah dasar cinta sang suami dan biasanya diikuti oleh logika yang sangat rasional, sering diistilahkan cinta rasional. Misalnya karena cinta kepada sang anak, lalu sang anak minta jajan Rp500 ribu sehari, tentu tidak serta merta dituruti. Pemberian uang jajan yang wajar pada anak itu sering disebut juga mawaddah, sering pula diistilahkan cinta yang lebih kepada unsur fisik.

Sementara rohmah adalah dasar cinta sang istri, yakni cinta sejati, total 24 jam, atau sering juga cinta emosional. Seperti ibu siap menyusui anak kapan saja disaat sang anak membutuhkan. Tapi kecenderungan memperturutkan cinta dalam artian rohmah secara membabi buta bisa salah kaprah dan cenderung disalahmanfaatkan oleh pasangan hidup.

Karena itu cinta ideal adalah yang merupakan kombinasi dari mawaddah dan rohmah. Sehingga idealnya pasangan rumah tangga adalah, siapa pasangan kita di dunia diharapkan dapat menjadi pasangan kita pula di akhirat kelak.

TIDAK MUDAH

Tapi merajut mawaddah dan rohmah secara seimbang bukanlah pekerjaan mudah. Para nabi saja sering kerepotan ketika menghadapi gejolak rumah tangganya, tapi karena para nabi dibimbing langsung oleh Allah, sehingga mampu mengarungi rumah tangga dengan baik. Walau Nabi Luth termasuk contoh gagal sang suami yang membimbing istrinya, karena sang istri bermental pelacur.

Tapi dalam sejarah para nabi, ada tipe-tipe istri ideal seperti Aisiyah, istri Fir’aun yang merupakan istri tersabar di dunia. Bagaimana tidak, ia harus bersuamikan orang terjelek perilakunya di dunia yakni Fir’aun itu sendiri.

Sementara contoh bapak paling jelek di dunia adalah bapaknya Nabi Ibrahim as, yakni Azar. Azar ini diketahui sebagai bapak yang berperilaku aneh, suka membuat patung berhala dan berperilaku syirik.

Tapi Nabi Ibrahim dikompensasi memperoleh anak paling soleh di dunia, yakni Ismail as. Ismail benar-benar anak yang menentramkan hati orang tua, bahkan ketika Ibrahim bermimpi disuruh menyembelihnya, Ismail menerima dengan lapang dada. Walau kemudian Allah mengubah Ismail dengan seekor kibas (domba besar dan sehat), sehingga dijadikan cikal bakal proses kurban.

Dalam sejarah, ada anak, bapak, suami, sekaligus tampil sebagai pemimpin paling baik dan paling bijak di dunia, yakni Rasulullah Muhammad saw. Sampai-sampai Ebiet G. Ade menggambarkan begitu indah tentang Rasulullah Muhammad saw dalam lagunya: Lelaki ilham dari surga.

Dia Yang Berjalan Melintasi Malam
Adalah Dia Yang Kemarin dan Hari Ini
Akan Selalu Menjadi Ribuan Cerita
Karena Dia Telah Menempuh Semua Perjalanan
Dia Berjalan Dengan Kakinya

Dia Berjalan Dengan Tangannya

Dia Berjalan Dengan Kepalanya
Tetapi Ternyata Ia Lebih Banyak Berjalan Dengan Pikirannya

Dia Jelajahi Jagat Raya Ini
Dengan Telanjang Kaki dan Tubuh Penuh Daki
Meskipun Ia Lebih Lapar Dari Siapapun

Meskipun Ia Lebih Sakit Dari Siapapun
Ia Menempuh Lebih Jauh Dari Siapapun
Meskipun Ia Lebih Miskin Dari Siapapun

Meskipun Ia Lebih Nista Dari Siapapun
Tetapi Ternyata Ia Lebih Tegak Perkasa Dari Siapapun

Batu-batu Seperti Menyingkir
Sebelum Ia Datang
Sebelum Ia Lewat
Semak-semak Seperti Menguak
Sebelum Dia Injak
Sebelum Dia Menyeberang

Ia Berjalan Dengan Matanya
Ia Berjalan Dengan Perutnya
Ia Berjalan Dengan Punggungnya
Tetapi Ternyata Ia Lebih Banyak Berjalan Dengan fikirannya

Gadis-gadis Selalu Menyapa
Karena Dia Tampan Meskipun Penuh Luka
Kata-katanya Tak Bisa Dimengerti
Tetapi Selalu Saja Akhirnya Terbukti

Ia Lelaki Gagah Perkasa
Ia Lelaki Ilham Dari Sorga
Ia Lelaki Yang Selalu Berkata

Bahwa Kita Pasti Akan Kembali Lagi Kepadanya

Kelebihan rumah tangga rasulullah adalah, meski berpeluang menjadi kaya raya karena beliau setara raja atau presiden, tapi Rasulullah memilih gaya hidup sederhana. Berapa kali para istrinya bertengkar baik dengan Rasul maupun dengan sesama istri lantaran tak kebagian pampasan perang, tapi akhirnya mereka sadar bahwa harta hanyalah alat pendukung kelancaran ibadah. Mereka bertengkar karena dibisiki iblis bahwa harta adalah tujuan segala-galanya, karena keteguhan hati Rasulullah, akhirnya para istrinya pun sadar dan tak lagi menggugat masalah harta.

Termasuk sepeninggal Rasulullah sama sekali tak meninggalkan warisan berupa harta, warisan yang besar ditinggalkan Rasulullah adalah ajaran Islam yang mulia.

Mudah-mudahan kita bisa meneladani Rasulullah dan para nabi utama lainnya sehingga bisa mengarungi rumah tangga dengan ridho Allah SWT. Ya salam...!

Minggu, 11 April 2010

Sang Ibu

22/12/2009 | 05 Muharram 1431 H | Hits: 4.438

KirimPrint
dakwatuna.com – Malam itu, malam tahun baru 1431 hijriah. Aku diundang untuk mengisi muhasabah di masjid Al-Ittihad Tebet Jakarta Selatan bersama seorang penyair terkemuka Bapak Taufik Ismail. Ini untuk yang kedua kalinya aku bersama Pak Taufik setelah sebelumnya aku bersama beliau diundang untuk acara muhasabah 60 tahun Bakrie di Rasuna Said. Seperti biasanya Pak Taufik membacakan puisinya. Di antara puisi yang beliau bacakan ada satu puisi tentang ibu.
Aku tidak ingat secara harfiah isi puisi tersebut, tetapi aku terkesan dengan kedalaman isinya dalam menggambarkan betapa tak terhingga kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya. Karenanya banyak para penyair menulis puisi tentang ibu. Di antara juga yang pernah saya baca D. Zawawi Imran. Aku masih ingat sebagian ungkapan yang ditulis Pak Zawawi. Di antaranya: ”Seandainya aku ikut ujian, dan aku ditanya tentang pahlawan, akan ku jawab ibuku.”
Benar, ibu adalah pahlawan. Tidak ada seorang pun yang paling berjasa kepada kemanusiaan melebihi jasa seorang ibu. Karenanya dalam Al-Qur’an Allah swt. tidak segan menceritakan perih dan lelah seorang ibu saat hamil dan menyusui. Dalam surah Luqman:14, Allah berfirman: ”Dan Kami perintahkan kepada manusia supaya (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”
Perhatikan ayat ini, dibuka dengan perintah agar berbuat baik kepada ibu bapaknya, setelah itu Allah menceritakan secara khusus tentang capeknya seorang ibu ketika mengandung anaknya. Sementara capeknya ayah tidak diceritakan. Silahkan cari dalam Al-Qur’an maupun hadits kalau pernah disebut mengenai capeknya seorang ayah. Sungguh hanya sang ibu yang banyak disebut. Bahkan dalam sebuah hadits yang sangat terkenal, Rasulullah saw. ketika ditanya: ”Kepada siapa aku harus berbuat baik? Beliau tidak segan menjawab tiga kali berturut-turut agar itu dilakukan kepada ibu, lalu kepada bapak.”
Namun sayang, banyak anak begitu mudah melupakan jasa besar sang ibu. Kalau pun berbuat baik cenderung perbuatan itu semata basa-basi, datang setahun sekali menemuinya di hari raya. Basa-basi mencium tangannya dan lain sebagainya, sementara pesan-pesannya yang baik tidak dipatuhi. Banyak para ibu yang merindukan anaknya agar mentaati Allah swt. Namun banyak anak yang justeru membalas kebaikan ibunya dengan berbuat maksiat kepada-Nya. Sungguh ini suatu kedurhakaan.
Tidak ada artinya kebaikan seorang anak kepada ibunya secara material, sementara ia selalu berbuat maksiat kepada Allah. Karenanya banyak para ulama mengatakan: ”Pengabdian seorang anak yang paling baik bagi orang tuanya adalah menjadikan dirinya sebagai anak yang saleh.” Inilah rahasia hadits Rasulullah saw. yang berbunyi: ”Waladun shaalihun yad’u lahuu (anak yang shaleh yang selalu mendoakan untuk orang taunya).” Perhatiakan kata shalih dalam teks hadits tersebut. Ini untuk menegaskan bahwa hanya anak yang shalih yang benar-benar akan memberikan kebahagiaan bagi orang tuanya: bahagia secara material maupun secara spiritual. Sementara anak durhaka tidak akan pernah memberikan kebahagiaan hakiki bagi orang tuanya.
Tidak sedikit cerita masa lalu mengenai kebaikan seorang anak kepada ibunya. Di antaranya; disebutkan bahwa salah seorang anak yang shaleh pernah menggendong ibunya dari negeri kelahirannya –kalau tidak salah Yaman- ke kota Mekah untuk melaksanakan ibadah haji. Bayangkan betapa jauh perjalanan menuju kota Mekah. Dan betapa besar tenaga yang harus dikeluarkan untuk kebahagiaan sang ibu. Di manakah kini kita bisa menemukan pribadi seorang anak seperti ini?
Dalam kisah yang lain lagi disebutkan seorang anak yang shalih sedang menemani ibunya makan. Namun anak ini belum mau mengambil makanan sampai ibunya selesai. Ketika ditanya mengapa berbuat demikian? Ia menjawab: aku takut mengambil makanan yang ternyata itu disukai ibuku. Subhanallah sebuah contoh kejujuran cinta kepada sang ibu sangat nampak dalam kisah tersebut.
Di akhir tulisan ini izinkan aku menulis puisi untuk ibuku:
Ibu, bila semua orang berkata langit itu sangat tinggi
Sungguh masih lebih tinggi cintamu kepadaku
Bila semua orang berkata lautan itu sangat dalam
Sungguh masih lebih dalam kasihmu kepadaku
Bila semua orang berkata bukit itu sangat kokoh
Sungguh masih lebih kokoh perhatianmu kepadaku
Tak sanggup kata melukiskan kebaikanmu
Tak sampai nyawa membalas budi baikmu
Kecuali keshalihanku
Agar sungai keringat jerih payahmu menjadi amal jariah.
Allahu a’lam bish shawab

Ibu, Mengapa Ibu Menangis?

Suara Pembaca

2/4/2010 | 18 Rabiuts Tsani 1431 H | Hits: 2.122

Oleh: Mohamad Joban


KirimPrint

Suatu ketika, ada seorang anak lelaki yang bertanya kepada ibunya. “Ibu,mengapa ibu menangis ?”. Ibunya menjawab, “Sebab aku wanita.” Saya tidak mengerti,” kata si anak lagi. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. “Nak, kamu memang tidak akan mengerti……”

Kemudian, anak itu bertanya kepada ayahnya. “Ayah,mengapa ibu menangis ?”

Sang ayah menjawab, “Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan.”

Hanya itu jawapan yang dapat diberikan oleh ayahnya. Lama kemudian, si anak itu menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis. Pada suatu malam, ia bermimpi dan mendapat petunjuk daripada Allah mengapa wanita mudah sekali menangis. Saat Allah menciptakan wanita, Dia membuat menjadi sangat penting. Allah ciptakan bahunya,agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya. Walaupun, bahu itu cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tidur.

Allah berikan wanita kekuatan untuk melahirkan zuriat dari rahimnya. Dan sering kali pula menerima cerca daripada anaknya sendiri……Allah berikan ketabahan yang membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah di saat semua orang berputus asa.

Wanita, Allah berikan kesabaran, untuk merawat keluarganya walau letih,sakit, lelah dan tanpa berkeluh-kesah. Allah berikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang untuk mencintai semua anaknya, dalam situasi apa pun. Biarpun anak-anaknya kerap melukai perasaan dan hatinya.

Perasaan ini memberikan kehangatan kepada anak-anaknya yang ingin tidur. Sentuhan lembutnya memberi keselesaan dan ketenangan. Dia berikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa kegentiran dan menjadi pelindung baginya. Bukankah tulang rusuk suami yang melindungi setiap hati dan jantung wanita ?

Allah kurniakan kepadanya kebijaksanaan untuk membolehkan wanita menilai tentang peranan kepada suaminya. Seringkali pula kebijaksanaan itu menguji kesetiaan yang diberikan kepada suami agar tetap saling melengkapi dan menyayangi.

Dan akhirnya, Allah berikannya airmata agar dapat mencurahkan perasaannya…
Inilah yang khusus Allah berikan kepada wanita, agar dapat digunakan di mana ia inginkan.

Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, airmata!

” Ini airmata kehidupan.”

Poligami


Apa Nikah Deui

Kolom: Senny Suzanna Alwasilah (majalah sunda MANGLE)

Anaking jimat awaking. Basa hiliwirna angin peuting sumelendep kana sanubari ngupahan hate Ibu anu keur peurih kanyeyerian, panon Ibu anu teu weleh baseuh kalahka karasa beuki juuh. Harewosna peuting mudalkeun cipanon anu teu weleh nyalangkrung dina tungtung panon. Ciibun nu ngeclak kana hate ngagulidagkeun cipanon Ibu nu bedah umpal-umpalan lir Citarum mangsa ngijih, Kiwari Ibu mindeng ngageri nahan kanyeri jeung kapeurih alatan kaleungitan Apa hidep. Sok sanajan lain leungit dina harti moal papanggih deui tapi leungit lantaran Apa kaiwat ku hiji istri anu tos ngolembarkeun manah Apa ka Ibu.
Nyai anu geulis. Salapan taun Ibu babakti ka Apa hidep lahir tumekaning batin. Tresna jeung kanyaah Ibu kabeh ditamplokeun keur Apa.

Sok sanajan baheula Ibu kungsi abur-aburan nuturkeun indung suku lantaran embung dikawinkeun ka Apa tapi da geuning jodo mah geus aya gurat tiditunana. Ahirna Ibu ‘serah bongkokan’ ka Aki hidep nyerahkeun diri jeung hate pikeun dipiboga ku Apa. Tapi da geuning ray poe mah hate Ibu anu teu pati merean ka Apa teh mimiti robah. Komo basa hidep lahir ka alam dunya, kanyaah Ibu ka Apa beuki ngagedean, pon kitu Apa, kaciri pisan deudeuh jeung nyaahna ka Ibu jeung ka hidep. Tapi Eulis. Dunya lir ibarat puteran roda. Kasono Apa anu pogot ka Ibu ngipisan saanggeus Apa kapincut ku hiji istri. Teu apal Ibu oge iraha mimitina, da ujug-ujug dina hiji poe Apa ngasongkeun surat anu ku Ibu kudu diteken anu eusina nyaluyuan Apa nikah deui. Sok sanajan Apa jangji moal mopohokeun Ibu jeung aranjeun tapi harita hate Ibu ngadulag rohaka, tarik pisan. Sirah Ibu ngadadak nyeri asa ditojosan ku sarebu jarum, tuur Ibu nyorodcod, lungse siga euweuh tulangan. Dampal leungeun dak dumadak singsireumeun. Ibu ngadegdeg basa nyekelan kertas teh, pulpen mehmehan murag. Ibu negerkeun maneh neken eta surat.

Basa Apa amitan, Ibu hayang ngadagor-dagorkeun sirah kana tembok bari terus ceurik aluk-alukan, tapi ari ras inget ka hidep duaan Ibu teu wasa ngalajur napsu amarah ambek ka Apa lantaran Apa oge omat-omatan masalah ieu teh ulah nepi kana ceuli hidep.

Ujang, pupujan hate Ibu. Ujang mah can ngarti naon aku keur karandapan ku Ibu ayeuna. Ujang mah saukur bisa neuteup lamun Ibu carindakdak teh. Keun bae hidep mah teu kudu ngarti jeung teu kudu apal. Ieu mah masalah kolot. Ujang mah sing daria we nyanghareupan kahirupan da ujang mah leutik keneh. Ujang remen nanya kunaon Ibu nangis wae, tapi Ibu teu boga ‘diksi’ anu mantes anu bisa ngajelaskeun eusi hate Ibu anu sabenerna ka Ujang.
Anaking. Lamun hidep nanya ka Ibu kunaon ayeuna mah Apa jarang mulih ka bumi, Ibu teu boga pijawabeunnana keur hidep duaan. Naha hidep bakal ngarti lamun ku Ibu dicarioskeun yen Apa gaduh deui Ibu anu anom anu peryogi di paparin jatah wengi? Ah jigana can pantes Ibu nyarita kitu ka hidep da hate jeung pikiran hidep mah masih bodas nyacas, Ibu teu wasa nyoretan hate hidep anu suci ku masalah sarupa kieu. Ngan hidep kudu ngarti yen unggal-ungal hidep nanya dimana Apa, hate Ibu anu soek karasa tambah awok-awokan.

Ibu oge surti yen aranjeun teh ngarasa kaleungitan Apa da biasana mah pan Apa teh geus aya di imah ti sore mula. Ari ayeuna dina saminggu hidep ngan papanggih dua poe jeung Apa. Tapi da jigana mah Ibu mah leuwih ti kitu, Ibu mah lain ukur kaleungitan raga Apa wungkul, Ibu mah kaleungitan hate, kanyaah, kadeudeuh, jeung katresna Apa lantaran Apa keur sono pogot kanu anom. Apa hilap yen salian ti Ibu, aranjeun oge sarua pada sono jeung ngarasa kaleungitan ku Apa.
Geulis, anaking. Lamun Ibu nyebat yen Ibu rela tur ikhlas dipidua hate ku Apa lantaran Ibu hayang babakti kanu jadi salaki, lamun Ibu cacarita yen Ibu rido lilahi ta’ala Apa nikah deui, lamun Ibu imut ngagelenyu totonden Ibu ikhlas dunya aherat diwayuh ku Apa, eta teh sabenerna mah bohong. Ibu geus ngabohong ka Apa, ka tatangga, ka baraya, ka aranjeun, malah Ibu geus ngabohong kana hate Ibu sorangan. Eulis, na saha atuh pijalmaeunnana anu rela dipidua. Sok teangan sabudeureun dunya. Moal manggih Eulis. Lantaran geringna dipidua teh geuning gering anu moal panggih jeung piubareunana.

Ujang anaking, ubar kasedih Ibu. Nepika wanci ieu rarasaan mah Ibu geus bisa nutupan dimana Apa hidep sabenerna ayeuna. Ibu bisa ngaropea carita yen Apa hidep tos gaduh panutan deui. Ibu geus ngareka basa keur aranjeun supaya aranjeun pasrah teu bisa papanggih jeung Apa unggal poe. Ibu geus ngarasa buni nyamunikeun kalakuan Apa ka aranjeun. Tapi kamari sirah Ibu asa katinggang batu anu gede pisan, basa Ujang nanya, “Bu, ari Apa teh poligami?” Masya Alloh. Na apal timana pan Ujang mah balita keneh?***

Senny Suzanna Alwasilah, dosen Sastra Inggris FISS UNPA

Minggu, 17 Januari 2010

SURAT CINTA

Seorang remaja menuliskan sebuah surat untuk lawan jenisnya :

Kakak yang baik………
Saya bukan Shakespeare yang bisa mengungkapkan cinta dalam bahasa puisinya
Saya juga bukan Cleopatra yang berani mengorbankan dirinya demi keagungan cinta…
Atau Sutan Alisyahbana yang mengungkapkan cinta dengan bahasa sastra........
Saya hanya seorang pelajar yang sedang berusaha menjadi seorang penerus generasi yang berkualitas di masa mendatang yang memahami cinta dengan kacamata saya..........
Dengan cinta, dunia bisa dikelola dengan baik dan damai
Dengan cinta, generasi manusia tumbuh semakin baik dari hari ke hari
Dengan cinta, kita semua lahir ke dunia dan tumbuh menjadi manusia-manusia unggulan...........

Kakak yang baik.........
Cinta begitu sakral dan agung, dia tidak bisa diterjemahkan hanya sebatas antar lawan jenis. Tapi, dia jauh lebih luas, lebih bermakna sehingga bagaimana mungkin kita hanya sekedar bermain-main dan iseng dengannya sementara akibatnya sedemikian fatal. Cinta pada lawan jenis tak kesampaian akhirnya frustasi, ditinggal mati bunuh diri, tak berhimpun menjadi kenangan abadi yang menyakitkan.....
Sebagai anak muda, tentu kita tidak ingin menghabiskan masa muda hanya dengan persoalan cinta lawan jenis semata dengan berakhir petaka. Sementara begitu banyak kegiatan berguna yang bisa kita kerjakan.
Maka, dengan cinta, marilah kita tebarkan kebaikan-kebaikan disekitar kita agar tumbuh dan berkembang sehingga kita menjadi anak-anak muda unggulan yang berkualitas yang dapat membangun negara ini menjadi lebih baik.

Kakak yang baik...
Suatu saat kelak, apabila takdir Allah berpihak pada kita tentu kita akan dipertemukan-Nya dengan cara yang baik, yang sesuai dengan syariat dan diridhoiNya sehingga kita bisa menapaki jalan tersebut untuk mengarungi jalan yang lebih terjal bersama, disebuah bangunan yang bernama "Keluarga Sakinah" yang terletak di "Jalan Da'wah"

Saat ini masih sangat banyak yang harus kita persiapkan agar menjadi insan pilihan sehingga kelak siap pula melahirkan generasi unggulan berikutnya.... Jalan kita masih sangat panjang, masih sangat banyak yang harus kita kerajakan dari sekedar berkutat dengan hal-hal yang semu. Perasaan yang kita miliki memang bukan perasaan yang salah, namun jangan sampai perasaan itu salah dikelola dan ditempatkan sehingga hanya bernuansa hawa nafsu semata, menghalalkan segala yang dilarangNya.
Karena, untuk membuktikan keistiwomahan terkadang kita harus berperang melawan keinginan kita yang mungkin tidak sesuai dengan keingin sang Pencipta
"....Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu padalaha iu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui" (QS.2:216)

Maaf ya kak............
Saya tidak bisa merangkai kata lebih baik dari ini. Mudah-mudahan energi cinta yang ada dalam diri kita, bisa kita kelola lebih baik sehingga dapat menempatkan cinta sebagaimana mestinya dan sesuai dengan ketentuan Illahi Rabbi .
Pada saatnya nanti tentu kita akan menemukan cinta lawan jenis yang hakiki dan diridhoi.


Wassalam,



Kamis, 14 Januari 2010

Memilih Mainan Untuk Anak

Berikut ini adalah beberapa saran untuk memilih mainan sesuai dengan usia anak (hasil survei majalah Reader’s Digest). Mungkin bisa menambah pengetahuan bagi pembaca yang sudah punya anak:

Bayi (sejak lahir sampai 18 bulan)
Penemuan mutakhir menyebutkan bahwa bayi sebenarnya lebih cerdas dari pada yang kita duga. Pada usia 3 minggu, mereka mampu membedakan suara tertentu dan memandang lebih lama pada suatu benda yang berpola kompleks dari pada yang sederhana. Dalam masa 5 bulan pertama, bayi suka dengan mainan yang bergerak, bersuara, berwarna kontras, dan berpola. Ia menyukai mainan yang dapat bernyanyi dengan warna kontras (merah dan putih). Bayi menyukai mainan yang mendatangkan kekaguman seperti cermin (tentunya yang aman) atau mainan lembut yang menimbulkan suara ketika di tekan, serta mainan yang dapat di isap dan di kunyah.

Bayi yang lebih besar menyukai mainan yang bisa bergerak ketika di pukul, seperti bebek yang bisa bernyanyi ketika anak menarik seutas tali di punggung boneka. Juga yang tidak kalah menarik ialah bola yang bukan saja bisa menggelinding, tetapi juga agak berat, multi tekstur dan yang mudah di raih.

Pada usia 10 – 11 bulan, seorang bayi lebih aktif bergerak, suka mengamati, dan ingin menguasai obyek. Sementara ia belajar berjalan, ia menyukai mainan yang bisa di tarik dan di dorong, terutama yang menimbulkan suara, bisa di pukul dan di tumpuk.

Usia satu setengah sampai tiga tahun
Anak dalam usia ini selalu aktif berlari, meloncat, memanjat dan menikmatinya. Saatnya bagi orang tua untuk membeli mainan yang bisa di panjat, bisa di pakai untuk meluncur, atau mainan yang bisa ditunggangi.
Karena koordinasi otot-otot kecilnya semakin membaik, Anda bisa memperkenalkannya dengan dua atau tiga potong jigsaw puzzle (potongan kartun yang harus digabungkan, sehingga membentuk sebuah gambar) dengan beberapa krayon. Pada usia dua sampai tiga tahun sudah bisa diberikan seperangkat balok mainan dengan berbagai bentuk dan ukuran. Pada usia seperti ini, anak suka meniru dan menyukai mainan miniatur seperti boneka, mobil, truk kecil, alat musik dan telepon.

Usia 3 – 6 tahun
Ada dua jenis pengelompokan pada tahap ini: berpura-pura sebagai seseorang dan menguasai suatu permainan. Berilah kepada anak mainan yang bisa mengembangkan imajinasinya, seperti: perabot rumah tangga, boneka, kostum, peralatan dokter, sehingga anak bisa menjalani berbagai peran. Yang disarankan ialah peralatan pertanian, sekolah, serta stasiun ruang angkasa dengan boneka manusia dan bintang.

Pada usia tiga tahun, anak sudah bisa mengendarai sepeda roda tiga. Karena keterampilan bahasa, apresiasi musik dan kecintaan mendengarkan cerita anak Anda semakin bertambah. Pertimbangkan untuk mencari buku-buku cerita dan memberikan mainan dengan aturan yang sederhana.

Usia sekolah (6 – 10 tahun)
Pada usia 5 tahun, anak mudah bosan dengan mainan. Pada usia 7 tahun, biarkan ia menikmati minat yang disukainya. Bantulah dia menemukan hal-hal yang baru. Belikan perlengkapan olahraga, perangkat hobi tertentu dan mainan yang bersifat kooperatif. Pertimbangkan untuk memberikan benda-benda yang bukan mainan, seperti: kamera, raket badminton atau peralatan yang lainnya.

Upayakan memandang mainan dari sudut pandang anak
Kesalahan yang umum terjadi ialah memilih mainan dari sudut pandang orang tua dan bukan dari sudut pandang anak. Anak yang lebih tua sudah bisa memilih, namun yang masih kecil masih memerlukan bantuan orang tuanya. Jangan memilih mainan yang tidak memadai, tidak aman atau terlalu mahal.

Hindari mainan yang tidak jelas tujuannya
Pilihlah mainan yang beragam. Itulah sebabnya para pendidik memiliki mainan yang tujuan akhirnya baik, seperti: balok, boneka, rumah-rumahan, kartun, panci, wajan, atau apa pun juga yang bisa di pakai berkali-kali oleh anak-anak berbagai usia.

Mainan terburuk ialah mainan dengan satu tujuan saja, termasuk mainan dengan baterai yang hanya bisa bergerak atau berbicara, dan kemudian mati. Mainan seperti itu hanya mempesona sebentar saja, namun cepat membosankan. Yang penting bukanlah apa yang dapat dilakukan mainan tersebut, melainkan apa yang bisa dilakukan anak dengan mainan itu.

Periksalah daya tahan dan keselamatannya
Belilah mainan yang kuat dan baik di toko mainan yang bisa di percaya. Mainan tidak perlu mahal. Tetapi orang tua juga tidak usah segan untuk membelikan mainan yang mahal kalau itu berguna, tahan lama dan dapat diwariskan kepada anak lain. Mainan seperti meriam dan alat perang menurut pakar hanya akan merusak kejiwaan anak. Anak yang kreatif dapat menggunakan balok sebagai meriam.

Bermainlah dengan anak Anda
Yang terpenting perlihatkan kepada anak bagaimana menggunakan mainan. Anda jangan terlalu memonopoli mainan tersebut dan tidak memberi kesempatan anak untuk bermain. Pujilah anak jika bisa memainkan mainan tersebut dengan baik. Usahakan untuk berbagi kesenangan dengan si anak. Pada akhirnya, sebuah mainan tidak akan bermakna jika tidak disertai dengan kasih dan perhatian dari orang tuanya.

MODEL PEMBELAJARAN ATRAKTIF DI TK

Oleh: Kartini, S.Pd.

(Widyaiswara PPPG Tertulis Bidang Studi Keguruan)

Sasaran utama dalam kerangka sistem dan aktifitas persekolahan di antaranya mempersatukan pendidikan dan kreatifitas peserta didik. Tujuannya untuk menumbuhkembangkan potensi-potensi yang dimiliki anak didik termasuk potensi memberikan respon kreatif terhadap hal-hal sekitar kehidupannya. Ada yang beranggapan bahwa bila daya kreativitas peserta didik rendah, maka secara pedagogis ada yang kurang pas dalam kerangka sistem dan aktivitas persekolahan.Malik Fadjar sebagai praktisi pendidikan berpendapat selama ini proses belajar mengajar terasa rutin dan statis, kalaupun ada perubahan atau perbaikan sifatnya masih sepotong-sepotong dan parsial. Padahal pembaharuan dan perubahan tidak hanya menyangkut didaktik metodik saja, melainkan menyangkut pula aspek-aspek pedagogis, filosofis, input, proses, dan output.

James W. Botkin menamai proses belajar itu dalam suasana inovatif [innovative Seaming). Suasana belajar yang inovatif dapat memecahkan persoalan-persoalan krisis dalam pendidikan dan membentuk ketahanan anak didik maupun sekolah dalam menghadapi kehidupan serta menjaga harkat martabat manusia supaya tetap berkembang.

Sementara ini ada pemahaman yang salah, mereka menganggap bahwa guru TK tidak lagi berpandangan bahwa taman yang paling indah tempat bermain dan berteman banyak yang penuh dengan suasana inovatif. Akan tetapi tempat belajar, tempat mendengar guru mengajar dan mengerjakan PR. Tentu saja hal itu akan membuat anak-anak jenuh, pasif, dan terlebih lagi hilang sebagian masa bermainnya.

Dalam tulisan ini mencoba menguraikan bagaimana mempertemukan pendidikan dan kreativitas pada anak didik melalui model pembelajaran di TK yang atraktif.

PPPG Tertulis telah rnengadakan studi banding pada sekolah Taman Kanak-kanak di wilayah Bandung tengah mengenai pengembangar model pendidikan di TK. Berdasarkan temuan di lapangan ada beberapa TK yang sedang menerapkan pengembangan –model pendidikan untuk TK Atrakfif.

Gagasan TK Atraktif tersebut pada dasarnya mempakan upaya mengembalikan TK pada fungsinya yang hakiki sebagai sebuah taman yang paling indah. Maksud tainan di sana yaitu TK yang menyenangkan dan menarik. Selain dari itu, dapajuga menantang anak untuk bermain sambil mempelajari berbagai hal tentang bahasa, intelektual, motorik, disiplin, emosi, dan sosiobilitas.Kata atraktif mengandung makna selain menarik dan menyenangkan juga penuh kreativitas dan dapat mendorong anak bermain sambil belajar sesuai dengan prinsip pokok pendidikan di TK.

Pengembangan Model Pelajaran untuk TK Atraktif

Seperti yang sudah diuraikan di atas, bahwa tujuan pokok dari pengembangan TK atraktif ialah mengembalikan dan menempatkan TK pada fungsinya yang hakiki sebagai sebuah taman. Secara khusus, pengembangan TK atraktif bertujuan untuk:

  • Menanamkan filosofi pelaksanaan pendidikan di Taman Kanak-kanak. Filosofi pendidikan TK telah disusun dan dituangkan dengan indahnya dalam mars lagu TK. Mars TK bukan hanya sekedar dinyanyikan, tapi merupakan pengejawantahan isi dan makna yang tertuang dalam lagu tersebut. TK adalah “taman yang paling indah”, secara filosofi seharusnya menjiwai pelaksanaan pendidikan TK dengan berbagai bentuk kegiatan yang indah, menarik dan menyenangkan anak. “Tempat bermain”, yaitu melalui bermain anak akan “berteman banyak”, urrtuk mempelajari karakter, keinginan, sikap, dan gayatingkah laku masing-masing.
  • Menyebarkan wawasan tentang pelaksanaan pendidikan TK yang atraktif. Tingginya derajat penyimpangan TK mengharuskan perlunya secara intensif penyebaran wawasan dan pemahaman tentang makna dan proses pendidikan TK atraktif.
  • Mengubah sikap dan perilaku guru yang belum sesuai dengan kerakteristik pendidikan di TK.
  • Mendorong munculnya inovasi dan kreativitas guru dalam menciptakan dan mengembangkan iklim pendidikan yang kondusif di TK.

Selanjutnya suatu Taman Kanak-kanak dapat dikatakan atraktif apabila memenuhi 3 persyaratan yang disebut sebagai 3 pilar utama.

Pilar pertama: Penataan lingkungan, baik di dalam maupun diluar kelas. Walaupun penataan lingkungan di TK sudah ada dalam buku pedoman sarana pendidikan TK. Namun bagi seorang guru yarrg kreafif, tidak ada sejengkal ruangan yang tidak bisa dijadikan sarana pengembangan anak. Segi penataan lingkungan di dalam kelas, setiap ruangan, mulai dari lantai, dinding, rak buku, jendela, sampai langit-langit dapat dibuat menjadi atraktif. Begitu juga segi penataan lingkungan di luar kelas, mulai dari pintu gerbang, jalan menuju kelas, tanaman hias, apotik hidup, kandang binatang ternak, saluran air, tempat sampah, papan pengumuman, ayunan, jungkitan, papan luncur sampai terowongan semuanya bisa dirancang atraktif. Contoh: Pintu gerbang- bisa dibentuk menjadi bentuk ikan hiu, harimau atau ayam.

Pilar kedua: Kegiatan bermain dan -alat permainan edukatif, Merancang, dan mengembangkan berbagai jenis alat permainan edukatif, bagi guru yang kreatif akan menggunakan bahan-bahan yang terdapat di lingkungan sekitar anak, misalnya terbuat dari koran, kardus, biji kacang hijau, batang korek api, lilin, gelas aqua dan sebagainya. Demikian pula pada kegiatan pengembangan kemampuan anak, akan dikemas oleh guru menjadi kegiatan yang menarik. dalam suatu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), contohnya dalam pembukaan ada kegiatan brainstorming, dalam proses permainan ada kegiatan fun cooking, sandal making, story reading, atau story telling.

Pilar ketiga: Ada interaksi edukatif yang ditunjukkan guru. Guru TK harus memahami dan melaksanakan tindakan edukatif yang sesuai dengan usia perkembangan anak. Mulai dari. pembukaan kegiatan proses KBM sampai penutup kegiatan. Tindakan guru dapat dimulai dengan memberikan teladan, misalnya cara duduk, membuang sampah etika makan, berpakaian, berbicara dan sebagainya. Demikian pula cara bertindak, misalnya memberi pujian dan dorongan pada anak, menunjukkan kasih sayang dan perhatian hendaknya adil.Beberapa

Beberapa Model Pendidikan TK Atraktif

Dalam tulisan ini, akan dikemukakan 2 contoh model pendidikan TK atraktif, yaitu Pengajaran Suara, Bentuk dan Bilangan dan Sistem PengajaranSentra.

1. Pengajaran Suara, Bentuk, dan Bilangan

Konsep pengajaran suara, bentuk dan bilangan berawal dari konsep dasar yang dikemukakan oleh John Heindrich Pestalozzi. Walaupun Pestalozzi hidup pada abad 16, tapi pandangan dan konsep-konsepnya banyak yang menjadi kerangka dasar para pemikir pendidikan anak untuk Taman Kanak-kanak di abad sekarang. Salah satu karyanya berjudul “Die Methoden” yang mengupas tentang metodologi pembelajaran dalam beberapa bidang pelajaran. Salah satu pandangannya yang sangat relevan dalam pendidikan untuk TK atrakfif adalah konsep pembelajaran yang menekankan pada suara, behtuk dan bilangan. Konsep ini sangat dekat dengan pengembangan potensi anak pada dimensi auditori, visual dan memori yang tepat digunakan bagi perkembangan anak TK.

Pandangan Dasar tentang Pendidikan

Pestalozzi mempunyai pandangan bahwa pendidikan bukanlah upaya menimbun pengetahuan pada anak didik. Atas dasar pandangan ini, ia menentang pengajaran yang “verbalists”. Pandangan ini melandasi pemikirannya bahwa pendidikan pada hakikatnya usaha pertolongan (bantuan) pada anak agar anakmampu menolong dirinya sendiri yang dikenal dengan “Hilfe Zur Selfbsthilfe“.

Dilihat dari konsepsi tujuan pendidikan, Pestolozzi sangat menekankan pengembangan aspek sosial pada anak sehingga anak dapat melakukan adaptasi dengan lingkungan sosialnya serta mampu menjadi anggota masyarakat yang berguna. Pendidikan sosial ini akan berkembang jika dimulai dari pendidikan ketuarga yang baik. A Malik Fajar dalam opininya tentang Renungan Hardiknas tanggal 2 Mei 2001 sangat mendukung gagasan untuk menghidupkan kembali pendidikan berbasis masyarakat (community base education) dan menjadikannya sebagai paradjgma barn sekaligus model yang patut ditindaklanjuti.

Pada kenyataannya baik pendidikan maupun sistem dan model-model kelembagaan yang tumbuh dan berkembang di masyarakat mencerminkan kondisi sosial, ekonomi dan budaya. Jadi menurutnya pendidikan berbasis masyarakat akan memperkuat posisi dan peran pendidikan sebuah model sosial. Ada 3 prinsip yang menjadi dasar pendidikan ini, yaitu sebagai berikut.

  • Pendidikan TK menekankan pada pengamatan alam. Semua pengetahuan bersumber pada pengamatan.- Pengamatan seorang anak pada sesuatu akan menimbulkan pengertian. Pengertian yang baru akan bergabung dengan pengertian lama dan membentuk pengetahuan. Selain itu Pestolozzi juga menganjurkan . pendidikan kembali ke alam (back to nature), atau sekolah alam. Inti utamanya adalah mengajak anak melakukan pengamatan pada sumber belajar di lingkungan sekitar.
  • Menumbuhkan keaktifan jiwa raga anak. Melalui keaktifan anak maka ia akan mampu mengolah kesan pengamatan menjadi pengetahuan. Keaktifan juga akan mendorong anak untuk berinteraksi dengan lingkungan sehingga merupakan pengalaman langsung dengan lingkungan. Pengalaman interaksi ini akan menimbulkan pengertian tentang lingkungan dan selanjutnya akan menjadi pengetahuan baru. Inilah pemikiran Pestolozzi yang banyak menjadi topik perbincangan yang disebut belajar aktif (active learning).
  • Pembelajaran pada anak harus berjalan secara teratur setingkat demi setingkat atau bertahap. Prinsip ini sangat cocok dengan kodrat anak yang tumbuh dan berkembang secara bertahap. Pandangan dasar tersebut membawa konsekuensi bahwa bahan pengembangan yang diberikan harus disusun secara bertahap, dimulai dari bahan termudah sampai tersulit, dari bahan pengembangan yang sederhana sampai yang terkompleks.

Konsep Pendidikan Atraktif dari Pestolozzi

Ciri khas pandangan Pestalozzi mengenai proses pendidikan TK atrakfif yaitu melalui adanya pengajaran suara, bentuk dan bilangan. Semua bidang pengembangan yang diajarkan pada anak dikelompokkan dalam 3 kategori sebagai berikut.

  • Konsep suara mencakup bahan pengembangan bahasa, pengetahuan sejarah dan pengetahuan bumi.
  • Konsep bentuk mencakup pengetahuan bangun, menggambar dan menulis.
  • Konsep bilangan mencakup semua aspek yang berkaitan dengan berhitung.

Ketiga konsep di atas dapat melalui pengembangan AVM (Auditory Visual Memory). Melalui pengembangan AVM ini fungsi sel-sel syaraf akan berkembang dan selanjutnya akan dapat mengembangkan potensi-potensi lainnya seperti imajinasi, kreativitas, intelegensi, bakat, minat anak, misalnya dalam kelompok pengembangan auditori (bahasa), pengembangan perbendaharaan kosa kata anak dan kemampuan berkomunikasi harus mendapat perhatian intensif. Perbendaharaan kosakata akan menyentuh atau mempengaruhi dimensi potensi lainnya. Kemampuan anak berkomunikasi tergantung pada penguasaan kosakata anak.Dalam pelaksanaannya, pengembangan AVM dilaksanakan secara terpadu (intergrated). Kegiatan yang menggunakan metode percakapan dan bercerita, akan merupakan metode yang efektif dalam pengembangan AVM di TK.Sebagai contoh: memperkenalkan wama merah, bentuk bulat, rasa manis pada “Apel” merupakan salah satu model intergrated dalam pengembangan AVM.

  • Melalui gambar : anak diperkenalkan dengan pengertian “Apel”.
  • Melalui kosakata :anak mengucapkan kata “apel”.
  • Melalui bentuk :anak mengenal bentuk bulat.
  • Melalui bilangan :anak menghitung jumlahnya1, 2, 3 dan seterusnya.

2. Sistem Pengajaran Sentra

Model pendidikan ini, menitik beratkan pada pandangan seorang ahli pendidikan, Helen Parkhust yang lahir tahun 1807 di Amerika. Pandangannya adalah kegiatan pengajaran harus disesuaikan dengan sifat dan keadaan individu yang mempunyai tempat dan irama perkembangan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Setiap anak akan maju dan berkembang sesuai dengan kapasitas kemampuannya masing-masing. Walaupun demikian kegiatan pengajaran harus memberikan kemungkinan kepada murid untuk berinteraksi, bersosialisasi dan bekerja sama dengan murid lain dalam mengerjakan tugas tertentu secara mandiri. Pandangan ini mengisyaratkan bahwa Helen Parkhust tidak hanya mementingkan aspek individu, tapi juga aspek sosial.Untuk itu bentuk pengajaran ini merupakan keterpaduan antara bentuk klasikal dan bentuk individual. Sebagai gambaran pelaksanaan model ini, dapat diungkapkan sebagai berikut.

a) Ruangan kelas

Ruangan kelas dapat dimodifikasi menjadi kelas-kelas kecil, yang disebut ruangan vak atau sentra-sentra. Setiap ruangan vak atau sentra. terdiri atas satu bidang pengembangan. Ada sentra bahasa, sentra daya pikir, sentra daya cipta, sentra agama, sentra seni, sentra kemampuan motorik. Contohnya pada sentra bahasa terdapat bahan, alat-alat, serta sumber belajar seperti tape recorder, alat pendengar, kaset, alat peraga, gambar, dan sebagainya.

Pada sentra daya pikir berisi bahan-bahan ajar seperti alat mengukur, manik-manik, lidi untuk menghitung, gambar-gambar, alat-alat geometris, alat-alat laboratorium atau majalah pengetahuan. Demikian pula pada sentra khusus seperti sentra balok, sentra air, sentra musik atau sentra bak pasir.

b) Guru

Setiap guru harus mencintai dan menguasai bidang pengembangan masing-masing. Guru harus memberi penjelasan secara umum kepada murid-murid yang mengunjungi sentranya sesuai dengan tema yang dipelajari. Memberi pengarahan, mengawasi dan mempematikan murid-murid ketika menggunakan alat-alat sesuai dengan materi yang dipelajarinya. .Selanjutnya menanyakan kesulitan yang dialami murid-murid dalam mengerjakan materi tersebut. Selain dari itu guru sentra harus menguasai perkembangan setiap murid dalam mengerjakan berbagai tugas s’ehingga dapat mengikuti tempo dan irama perkembangan setiap murid dalam menguasai bahan-bahan pengajaran atau tugas perkembangannya.

c) Bahan dan Tugas

Bahan pengajaran setiap sentra terdiri dari bahan minimal dan bahan tambahan. Bahan minimal yaitu bahan pengajaran yang berisi uraian perkembangan kemampuan minimal yang harus dikuasai setiap anak sesuai tingkat usianya. Bahan ini harus dikuasai anak dan merupakan target kemampuan minimal dalam mempeiajari setiap sentra tertentu.

Bila anak sudah menguasai bahan pengajaran minimal, dapat memperoleh bahan pengajaran tambahan, yang merupakan pengembangan atau pengayaan dari pengajaran minimal. Pengayaan ini diberikan bisa secara individu maupun kelompok pada anak yang menguasai bahan minimal pada satuan waktu yang relatif sama. Bahan pengayaan ini tentu saja disesuaikan dengan kondisi lingkungan, dengan demikian anak dipersiapkan untuk menghadapi kehidupan sesuai dengan kenyataan dengan penuh tanggungjawab.

Bahan setiap sentra hendaknya terintegrasi dengan sentra lainnya. Di bawah ini merupakan contoh adanya integrasi antar sentra bidang pengembangan.

Tema : Tanaman

Sentra bahasa: Dramatisasi “Fun Cooking”
Sentra musik: bernyanyi menanam jagung
Sentra Aritmatika: belanja dan menghitung sayur-sayuran
Sentra air: memelihara dan merawat tanaman

d) Murid dan Tugasnya

Setiap murid akan mendapat tugas dan penjelasan secara klasikal. Masing-masing murid dapat memilih sentra yang akan diikutinya. la bebas menentukan waktu dan menggunakan alat-alat untuk menyelesaikan tugasnya. Setiap murid tidak boleh mengerjakan tugas lain sebelum tugas yang dikerjakannya selesai.Untuk mengembangkan sosiobilitas, murid boleh mengerjakan tugas tertentu bersama-sama. Dengan cara ini murid akan mempunyai kesempatan bersosialisasi, bekerja sama, tolong menolong satu dengan lainnya. Murid yang dapat menyelesaikan suatu tugas atau sudah menguasai bahan minimal, ia dapat meminta tugas tambahan dengan memilih kegiatan lain yang digemarinya. Agar perbedaan setiap murid tidak terlalu jauh, guru dapat menetapkan bahan maksimal pada setiap pokok bahasan. Bila murid tidak dapat menyelesaikannya di sekolah, karena suatu hal, maka guru dapat memberi izin untuk menyelesaikannya di rumah.

e) Penilaian Kemajuan Murid

Untuk menilai kemajuan murid digunakan tiga jenis kartu penilaian, yaitu kartu kemajuan individu, kartu rekapitulasi (mingguan, bulanan, catur wulan) dan kartu rekapitulasi laporan perkembangan setiap murid.

Penutup

Beranjak dari uraian di atas, mengenai model pembelajaran TK atraktif, maka dapat disimpulkan bahwa betapa sistem dan praktik pendidikan perlu dirancang, dikembangkan agar secara nyata menumbuhkan daya cipta peserta didik, melahirkan

hal-hal yang baru, kemampuan berpikir secara divergen, kemampuan merealisasikan gagasan dan keinginan yang koheren dengan situasi-situasi baru, membangun konstruksi pemikiran dan aksi yang positif.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi dunia pendidikan pada umumnya..Amien.

Sumber Bacaan

  • Moeslichatoen R. (1999). Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak, Depdikbud, Dirjen Dikti, Proyek Pendidikan Tenaga Akademik IKIP Malang.
  • Depdiknas (2000). Diklat calon instruktur guruTK atraktif, Pengembangan Model Pendidikan untuk TK Atraktif, Depdiknas, Dirjen Dikdasmen,PPPG Keguruan Jakarta, 2000.
  • Fadjar A. Malik, (2001). Pendidikan dan Kreativitas, Renungan Hardiknas, Harian KOMPAS, Mei 2001.
Hapidin, (1999). Model-model Pendidikan untuk Anak Usia Dini. Jakarta: Ghiyats Alfiani Press

Daftar Blog Saya