Melihatnya di akhir menuntaskan sekolah di sekolah menengah atas, aku seperti melihat di cermin perbedaan nasib yg digariskan. Tak ada orang yang memotivasi menjelang akhir sekolah, atau mengucap selamat ketika berhasil, karena orangtua tiada lagi, yang tersisa mencintai tengah disibukkan kepentingannya masing2, tak ada waktu untuk menengok mengucap selamat atau menyampaikan motivasi, semua berjalan dalam diam, hanya kepasrahan yang tertinggal. Kini, ditanganku ada titipan-Nya, kan kudampingi dia penuh cinta, kumotivasi dia dengan doa.....
Kusambut engkau dengan Hamdalah
lantunan adzan penuh berkah
Bisikan iqomat
Senandung sholawat
Buaian hikmat
Tiba masamu memasuki gerbang kehidupan
Kutaburi engkau dengan bedak keyakinan
Kutimang engkau dalam buaian tilawah
Kuajari engkau cara beribadah
Tingkahmu yang kadang mengesalkalkan adalah kesyukuran
Kujaga langkahmu dg untaian doa
Agar tak salah engkau melangkah
Atau terpedaya rayuan dunia yg tak jelas kehalalannya
Bila tiba masamu untuk dipinang
Kusodorkan manusia sholeh pilihan
Sebagai estafet pendidikan
Agar mendampingimu dengan benar
Sampai usia selesai dititipkan
Waswas dan cemas adalah manusiawi
Sering aku miliki
Memikirkan masa depanmu
Kan penuh onak dan duri
Akankah dapat kauarungi
Sering pula kuyakinkan diri
Engkau milik Illahi
Kepada-Nyalah engkau kutitipkan
Aku tinggal mempersiapkan
Agar engkau siap mengarungi bahtera kehidupan
Illahi Rabbi…..
Bantulah kami
Beri kami kekuatan diri
Agar dapat membimbing mereka
Buah2 hati titipan Illahi
Kembali pada-Mu kelak dalam keadaan fitrah
Sebagaimana mereka terlahir dalam keadaan fitrah
Cikarang, 18 april 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar